Berapa Anda dibayar untuk pekerjaan itu? Ehm..,
rahasia dong ya. Kalau bayarannya besar, Anda tentu tidak ingin kolega lain
pada iri. Dan kalau bayarannya kecil, Anda tentu setuju jika mertua tidak perlu
tahu. Rahasia pribadi deh pokoknya. Tapi, mari kita mengandaikan Anda sudah
dibayar dengan angka yang layak. Lalu kepada Anda diberitahukan bahwa bayaran
itu akan dilipatgandakan. Pertanyaan; apakah Anda akan semakin giat dalam
bekerja? Ah. Tentu saja dong ya. Kalau soal bayaran yang dilipatgandakan, tidak
jadi soal lagi berapa bayaran kita sekarang. Yang masih kecil pasti senang.
Yang bayarannya sudah besar juga dijamin gembira. Betul demikian, kan?
Sejauh yang saya ketahui, orang selalu senang jika
gajinya dinaikkan. Apa lagi kalau sampai dilipatgandakan. Setiap kali kita
mendapatkan surat keputusan tentang kenaikan gaji, kita merasa lebih gembira
dari sebelumnya. Kita pun tidak keberatan untuk bekerja lebih baik dari
sebelumnya. Yaaah… setidaknya untuk beberapa minggu pertama setelah kenaikan
gaji itu. Wajar dong. Kita bekerja lebih baik kalau dalam keadaan senang, kan?
Namun kemudian, kita mendapati bahwa gaji yang sudah naik itu tetap tidak bisa
mengimbangi kenaikan kebutuhan hidup. Makanya, semangat kerja kita melempem
lagi beberapa minggu kemudian. Bahkan, dalam hati kita mulai ngedumel lagi;
masak sih, kerja banting tulang kayak gini digaji cuman segini….
Oleh karenanya sahabatku. Saya menawarkan kepada
Anda bayaran yang belipat ganda. Bayaran ini, tidak diberikan kepada semua orang.
Melainkan hanya kepada orang-orang tertentu yang mengharapkannya. Dan secara
sadar memenuhi syarat-syaratnya. Memangnya ada imbalan yang berlipat ganda
seperti itu? Ada dong. Bahkan selain berlipat ganda itu, bayaran yang satu ini
tidak bisa habis. Gaji Anda – berapapun besarnya itu – dijamin bakal habis
untuk menutupi kebutuhan hidup. Kalau pun sudah tinggi sekali, juga akan tetap
habis untuk membiayai gaya hidup yang semakin merangkak kelasnya, kan? Nah
bayaran yang berlipat ganda ini nggak ada habis-habisnya Mas Bro.
Gimana caranya mendapatkan bayaran yang seperti
itu?
Gampang. Cukup meniatkan semua pekerjaan yang Anda
lakukan itu sebagai amal baik yang Anda tebarkan untuk orang lain. Jika Anda seorang
salesman, misalnya. Niatkanlah untuk menjalani hari-hari berjualan Anda demi
menolong konsumen mendapatkan produk terbaik dalam memudahkan hidupnya.
Niatkanlah untuk memberikan solusi terbaik kepada konsumen Anda. Maka Anda pun
pasti bekerja lebih jujur. Lebih sungguh-sungguh. Dan lebih peduli dengan
kepentingan pelanggan Anda. Bayangkan jika sebagai salesman itu Anda bekerja untuk
menolong pelanggan Anda. Apakah ada yang bisa menghalangi Anda untuk
menyediakan produk terbaik dengan harga terbaik bagi mereka? Jika demikian, apakah
ada orang yang bisa menghalangi Anda dari keberhasilan menjual kepada mereka?
Nggak bakal ada. Anda. Dijamin lebih berhasil dalam menjual.
Jika Anda orang pabrik. Misalkan saja pabrik
pembuat bata merah. Niatkan selama mengangkut dan membentuk tanah itu Anda
dedikasikan untuk membuatkan bata merah yang paling baik sedunia. Demi kebaikan
orang yang memakainya kelak. Agar bata merah buatan Anda itu benar-benar kokoh.
Enak dilihat. Dan bisa memberi perasaan tenteram dihati calon penggunanya. Anda
bikin deh sebagus-bagusnya. Agar siapapun yang memandangnya tertarik kepadanya.
Supaya siapapun yang membuat rumah dengan bata merah buatan Anda akan puas
dengan hasilnya. Biar aman, mereka tinggal didalam bangunan yang kelak
dibentuknya. Setiap kali Anda tahu ada orang yang membuat rumah dengan batu
bata buatan Anda, maka Anda akan tersenyum bahagia. Karena Anda percaya, bahwa
orang itu telah menggunakan produk terbaik yang Anda buat itu.
Jika Anda petugas cutomer service. Niatkanlah
setiap kali Anda menerima telepon dari pelanggan itu untuk membantu pelanggan
mencarikan solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Anda ada untuk
mendengarkan keluh kesah mereka. Lalu memberikan penyelesaian yang membuat
mereka bahagia. Sekalipun mereka bicara dengan nada yang marah, itu tidak akan
berpengaruh kepada suasan hati Anda. Justru membuat Anda semakin ingin untuk
membantu mereka melepaskan diri dari situasi yang membuat mereka kesal itu. Setiap
kali permasalahan pelanggan Anda diselesaikan, Anda merasa lega. Dan setiap
kali ada pelanggan lainnya yang mengadu kepada Anda, justru Anda kembali
melihat kesempatan untuk menanam benih kebaikan kepada mereka. Dan sepanjang
perjalanan pekerjaan itu; Anda senantiasa bahagia.
Jika Anda manager. Niatkanlah kehadiran Anda
dikantor untuk melayani anak buah Anda. Membantu mereka mengejar cita-citanya.
Menolong mereka mewujudkan harapan-harapannya. Memfasilitasi proses belajar
mereka sehingga kelak bisa menapaki jenjang karir yang lebih baik. Maka setiap
kali anak buah Anda membutuhkan, Anda selalu ada untuk mereka. Dan Anda, dengan
telaten membimbing mereka. Kelak, anak buah Anda ada yang bagus. Lalu karirnya
berkembang terus. Anda pasti merasa senang. Bahkan, diantara mereka ada
sedemikian bagusnya sehingga kini karirnya melampaui Anda sendiri. Dengan niat
yang tulus tadi, Anda tetap riang hati menyikapinya.
Lantas, dimanakah letaknya bayaran berlipat-lipat
itu? Begini. Pertama, rasa suka cita selama Anda bekerja. Bukankah sekarang
ini banyak orang yang bekerja secara terpaksa? Mengeluh tentang ini dan itu
tanpa bisa keluar dari lingkaran rutinitas kerjanya. Perhatikanlah, bahwa
ketenteraman batin yang Anda dapatkan dari bekerja dengan niat yang tulus itu
merupakan bayaran tersendiri. Kedua. Ketika Anda melihat orang
lain yang Anda layani merasa puas dengan hasil kerja Anda. Lalu Anda dipuji.
Atau mereka datang kembali kepada Anda. Karena mereka mempercayai Anda. Dimata
mereka, Anda adalah seorang professional yang tiada duanya. Sungguh, itu adalah imbalan yang tak ternilai
harganya.
Ketiga. Beruntunglah orang-orang yang bekerja dengan niat
untuk memberi manfaat kepada orang lain. Dengan tujuan untuk memberikan
kebaikan kepada orang-orang yang dilayaninya. Sebab. Bagi mereka Tuhan
menjanjikan imbalan sesuai firman ini; “Barangsiapa berbuat kebaikan. Dia
mendapatkan sepuluh kali lipat dari amal baiknya.” Janji itu tertera
dalam surah 6 (Al-An’am) ayat 160. Sahabatku, tidak ada tempat yang bisa
memberi kita kesempatan untuk berbuat kebaikan selain kantor kita. Karena di
kantor, kita bisa berbuat baik bahkan tanpa modal sedikitpun. Melalui pekerjaan
itu, kita bisa beramal baik. Asal kita meniatkan untuk berbuat kebaikan. Dan
untuk setiap kebaikan yang kita lakukan melalui pekerjaan itu. Kita diberi
imbalan berkali-kali lipat. Imbalan yang bermanfaat. Baik di dunia, maupun diakhirat.
Catatan
Kaki:
Tidak ada jual beli yang memberikan keuntungan berkali-kali
lipat. Seperti berlipatnya pahala kebaikan yang diberikan kepada orang-orang
yang mengerjakan tugas-tugasnya dengan niat yang tulus. Dan perasaan yang
ikhlas….
-Dadang Kadarusman-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar