Sabtu, 28 Juli 2012

‎10 Hal yang Diingingkan Pria Dari Wanita



1) Pria ingin wanita yang fun
2) Pria ingin wanita yang dapat diajak komunikasi mendalam
3) Pria ingin wanita yang mendukung mereka
4) Pria ingin wanita yang percaya diri dengan penampilannya
5) Pria ingin wanita yang tahu apa yang mereka inginkan
6) Pria ingin wanita mendengar dan menghormati mereka
7) Pria ingin wanita yang memberi mereka private time
8) Pria ingin wanita yang tidak posesif
9) Pria ingin wanita yang dapat mengontrol PMS-nya
10) Pria ingin wanita yang punya komitmen.



-ORORI Wedding Rings-

Rabu, 25 Juli 2012

7 Kalimat Romantis Untuk Yang Pacaran Jarak Jauh






Cinta itu sih katanya tak mengenal jarak. Sekalipun jauh di mata, tetap dekat di hati. Tetapi terkadang nyesek juga kan kalau hanya bisa bertemu sebulan atau bahkan setahun sekali :( Ladies, 7 kalimat romantis berikut mungkin bisa menghibur kamu yang sedang pacaran jarak jauh.

"I hate the stars because I look at the same ones as you do, without you" - Anonym

Siapa sih yang tidak sedih apabila sedang berjauhan dengan kekasih. Dan saat memandang bintang di langit, mungkin dia juga sedang memandang bintang yang sama, tetapi dia tak ada di samping kita.

TIPS ROMANTIS:
Setidaknya kamu masih bisa menikmati hal yang sama berdua kan. Kamu juga bisa mengirim pesan dan berpura-pura sedang duduk bersamanya memandang bintang.

"A part of you has grown in me.
And so you see, it's you and me
Together forever and never apart,
Maybe in distance, but never in heart." - Anonym

Singkat kata sih, jauh di mata tetapi tetap dekat di hati. Sekalipun jarak memisahkan raga, namun apabila komunikasi jalan terus, rasanya akan tetap dekat. Toh yang penting dalam pacaran jarak jauh adalah memelihara agar komunikasi tetap terjalin dengan baik.

TIPS ROMANTIS:
Kirimkan foto diri atau aktivitas kamu sehingga pasangan tetap bisa mengikuti dan tahu apa yang kamu lakukan. Tujuannya tentu saja bukan karena overprotect, tetapi untuk sekedar memendekkan jarak yang menjadi pemisah sejenak.

"True love doesn't mean being inseparable; it means being separated and nothing changes." - Anonym

Memang benar, yang namanya cinta sejati itu kan artinya sekalipun terpisahkan jarak namun perasaan tidak berubah. Dan bukan jarak yang menjadi penghalang ketulusan cinta.

TIPS ROMANTIS:
Berikan kejutan untuknya, tak harus dalam bentuk barang, semisal kejutan kehadiran kamu pada 'hari penting' berdua. Ini akan menjadi kejutan yang manis dan tak terlupakan.

"I don't miss you and you alone - I miss you and me together." - Anonym

Saat tengah berdua, entah itu sedang bermanja manis atau berselisih paham, semuanya selalu membuat seseorang rindu. Apalagi kalau harus berpisah jarak, hal-hal detailpun bikin kangen rasanya.

TIPS ROMANTIS:
Buat kliping beberapa foto makanan favorit berdua, film favorit, atau tempat nongkrong kamu dan si dia. Kirimkan padanya untuk menunjukkan bahwa kamu merindukannya.

"If I never met you, I wouldn't like you. If I didn't like you, I wouldn't love you. If I didn't love you, I wouldn't miss you. But I did, I do, and I will." - Anonym

Sekali lagi, bukan jarak yang menjadi problem bagi pasangan yang sedang pacaran jarak jauh. Jadi, tunjukkan bahwa hubungan bukan sekedar status semata. Banyak yang bisa dipertahankan layaknya pasangan yang dekat secara fisik. Dan sampai kapanpun, I did, I do, and I will miss you.

TIPS ROMANTIS:
Beli sebuah CD lagu cinta romantis, dan kirimkan padanya. Jangan lupa tambahkan pesan, "dengarkan lagu ini setiap kali kau merindukanku."

"We are the perfect couple, we're just not in the perfect situation."

Kalau ada yang bilang pacaran jarak jauh itu tidak akan berhasil, jangan lupa catat namanya di dalam list undangan pernikahanmu. Pacaran jarak jauh hanya perkara jarak saja. Yang bisa ditaklukkan dengan ketulusan hati dan komitmen. Jika memang dari awal komitmen utamanya adalah hubungan yang baik-baik, maka ke depannya juga tak ada masalah berarti yang akan merusak hubungan.

TIPS ROMANTIS:
Seminggu penuh, buat dokumentasi tentang dirimu. Seluruh penampilan di pagi hari, dengan dandanan minimalis yang akan membuatnya rindu. Dan, jadikan dokumentasi tersebut sebagai kejutan untuknya. Setidaknya ini akan mengobati rindunya.

"Tears in my eyes, you on my mind, love in my heart, oceans in-between ... I love you."

Terpisah jarak antar kota sih bisa dibilang masih ringan. Bagaimana kalau antar pulau atau malah antar benua. Apakah cinta semacam itu akan bertahan lama?

Jawabannya, why not?


Diambil dari Vemale.com

Aku Mencintaimu Karena Allah II





Setelah curhat itu, aku akhirnya menyepakati untuk bertemu dengan lelaki itu sekali lagi, dengan didampingi oleh temanku dan suaminya. Di sana, di luar dugaanku, lelaki itu justru memintaku untuk menjadi istrinya. Ia berkeinginan untuk meminangku. Lihatlah, ini berjalan terlalu cepat bagiku. Hingga akhirnya kusadari bahwa aku tak layak bersanding dengannya. Saat itu, aku hanya bengong dan meminta banyak waktu untuk menjawabnya. Meski aku bahagia mendengarnya, tapi jujur, aku merasa ada yang kurang dengan diriku.

Sampai di rumah, bukannya aku menceritakan hal itu pada orang tuaku, tapi aku malah menyendiri di kamar. Selama tiga hari ritualku hanya ada di kamar, kamar, dan kamar, selain keluar untuk ke kantor, selebihnya kamar lagi. Ibuku bingung dengan apa yang terjadi denganku, namun aku tetap saja bungkam. Aku tidak mau beliau tahu di waktu yang aku sendiri belum siap.

Selama tiga hari itu, aku menelpon Lastri, teman lamaku. Aku banyak menanyakan keseriusan lelaki yang telah melamarku itu. Mulai dari sikap, sifat, karakter, keseharian, semuanya. Sayang, Lastri hanya menjawab bahwa lelaki itu adalah seorang yang alim dan taat pada ajaran agama. Jelas, saat itu juga aku bungkam seribu bahasa. Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan pria yang jelas-jelas jauh di atasku tersebut?

Aku berkaca, sholat saja aku sering kali sengaja meletakkannya di akhir waktu. Mengaji, hanya sesekali, itu pun kalau ingat. Sedangkan ajaran agamaku yang lain? Aku tak pernah menjalankan di luar ajaran-ajaran yang wajib dilakukan. Padahal, ajaran yang wajib saja aku sering telat, apalagi sunnah.

Aku berkaca kembali, benarkah aku layak disandingkan dengan lelaki yang demikian? Benarkah aku bisa menjaga keluargaku kelak dari bahaya siksa neraka yang panas dan kejam itu? Lututku lemas, ada rasa yang menyergap hebat pada hatiku. Ada sebuah bisikan agar aku segera memperbaiki diri. Satu, mungkin aku memang mencintainya. Dua, aku ingin mempunyai suami yang demikian, yang bisa membimbingku kelak. Tiga, itu artinya aku harus memperbaiki diri. Bergegas kuteguhkan niatku.

Memang perubahan bukanlah hal yang mudah, tapi ternyata Tuhan membantuku. Berbagai kemudahan dalam niatanku untuk berubah berhasil kulakukan dalam waktu tiga bulan, dan aku memang terus berbenah. Aku yakin, aku bisa membenahi diriku hingga akhirnya aku bisa menyebut diriku layak disandingkan dengan dirinya.
Hingga akhirnya waktu itu tiba, sebelum kukatakan jawaban atas malam-malam panjangku, dia, lelaki itu mengucapkan sesuatu hal yang benar-benar kembali membuat lututku lemas seketika.

"Aku mencintaimu karena Allah, bukan karena banyak hal yang ada pada dirimu, entah jabatan, kekayaan, dan popularitas, bukan karena itu. Karena aku memang mencintaimu karena Allah. Kulihat, kau taat dengan agamamu, sesekali ada dalam majelis pengajian dan sering kulihat selalu menjalankan ibadah."
Jujur saja, dia tidak tahu apa yang sebenarnya ada pada diriku jauh sebelum dia mengenalku. Mungkin, ia melihatku sesekali dalam tempat yang disebutkan tadi, tapi keseharianku? Masyaallah, seketika aku menangis di depannya, aku merasa rendah sekali di hadapannya, terlebih di hadapan-Nya.

**

Begitulah, cinta sejati. Bukan karena kita saling mencintai pada pasangan kita, tapi cinta sejati adalah cinta yang ada Tuhan di antara kita dan pasangan. Semata-mata hanya ditujukan pada Tuhan, pencipta segala cinta yang ada di bumi.


Diambi dari Vemale.com

Aku Mencintaimu Karena Allah I




Dibalik Kisah Seorang Wanita Yang Penuh Cinta




Arti cinta sejati. Berbicara mengenai cinta sejati banyak orang yang hingga kini salah memahami arti dari cinta sejati dan siapa cinta sejati itu sendiri. Banyak orang yang menafsirkan bahwa cinta sejati adalah cinta yang terjadi antara kita dengan pasangan, yang kita sebut dengan cinta sehidup semati. Namun, benarkah demikian? Jika memang cinta yang terjadi antara manusia dan manusia, siapa yang menguatkan rasa cinta itu?
Berikut ini ada penuturan yang diberikan oleh sahabat Vemale yang mengaku mencintai kekasihnya karena Tuhan. Awalnya ia mengira bahwa cinta yang diberikan padanya adalah cinta yang alami, tumbuh dengan sendirinya, namun belakangan ia akhirnya sadar bahwa Tuhanlah yang berperan dan menjadikannya baik hingga kini.

**

Aku seorang ibu rumah tangga berumur 50 tahun. Sejauh ini, kehidupan rumah tanggaku baik-baik saja hingga menjelang ulang tahun pernikahan yang ke-27. Aku bersyukur karena aku dan suamiku bisa menjaga hubungan keluarga kami agar tetap utuh dan harmonis. Semua itu tak lebih dari sebuah komitmen di awal pertemuan kami, 23 tahun silam.

Saat itu, aku tengah keluar dari pelataran parkir kantor berniat menuju musholla terdekat. Sengaja aku tidak mengambil porsi makan siang yang memang disediakan oleh kantor karena aku berniat untuk bertemu dengan teman kuliah di dekat musholla. Rencananya, setelah bertemu dengan teman, kami melanjutkan untuk makan siang bersama.

Di sanalah, komitmen itu mulai kubentuk. Bukan, bukan karena kami menjalin hubungan dari awal. Karena komitemen itu kubangun bukan dengan teman lamaku, tapi dengan teman yang sengaja dibawa temanku untukku. Iya, teman lamaku sengaja menjodohkanku dengan laki-laki itu. Laki-laki yang kini menjadi suamiku. Jujur, awal bertemu aku langsung takjub dengannya. Namun, rasa itu tak lebih dari sekedar simpati karena aku memang belum berani berkata lebih dari sekedar simpati. Aku menyimpan rasa simpati dan kagum itu selama beberapa minggu, mungkin kalian menyebutnya cinta pada pandangan pertama, mungkin saja itu benar terjadi padaku.

Selama tiga minggu aku terus memikirkannya tanpa ada kegiatan yang berarti. Maksudku, aku hanya berani memikirkannya, tidak lebih. Berhari-hari kurasakan perasaan yang menjalari hatiku hingga terasa hangat. Aku tahu mungkin ini terlalu berlebihan, tapi percayalah, aku benar-benar merasakannya. Sebelumnya, aku belum pernah merasakan rasa yang menggelora seperti ini karena dulu aku masih terlalu sibuk dengan pelajaran-pelajaran yang cukup menguras pikiran. Namun, kini, aku merasakan seperti abg yang sedang jatuh cinta. Tuhan, ternyata seperti ini rasanya.

Tak sabar dengan segala gejolak yang melingkupi hatiku, aku akhirnya memutuskan untuk curhat pada teman lamaku yang mengenalkanku pada lelaki itu. Kukatakan segala perasaan yang kurasakan, biarlah, sekali saja aku merasakan malu karena rasa ini akhirnya kuceritakan juga pada orang lain. Aku hanya ingin berbagi, sebenarnya ada apa dengan hatiku.


Diambil dari Vemale.com

Jumat, 20 Juli 2012

Kematangan Emosi Dalam Profesi





Kalau kita melihat para senior yang sudah hebat-hebat, kadang-kadang ada perasaan campur aduk ya. Kagum pada kecanggihan dan kepiawan mereka. Juga minder setiap kali berhadapan dengan mereka. Jika kita perhatikan; semakin canggih mereka, semakin percaya diri penampilannya. Rasanya kita ini tidak ada apa-apanya dihadapan mereka. Lalu seribu tanya pun memenuhi benak kita. Adakah dimasa depan kita mempunyai peluang untuk meraih pencapaian seperti mereka? Bagaimanakah caranya mereka mencapai kematangan emosi dan profesi seperti itu?
 
Diruang tunggu dokter gigi, saya menyaksikan acara ‘Master Chef’ di sebuah stasiun televisi swasta. Para peserta terlihat tegang sekali menghadapi tantangan yang harus mereka selesaikan. Sementara para juri, santai saja karena sepertinya mereka sudah menguasai segala hal. Ada yang mengejutkan buat saya. Karena salah satu juri itu adalah mantan peserta Master Chef episode sebelumnya. Ketika menjadi peserta di episode sebelumnya Sang Juri tamu itu pernah terlihat sama stressnya. Tapi sekarang, beliau berdiri dan berbicara dengan rasa percaya diri yang tinggi. Inilah contoh dari orang yang telah berhasil mencapai kematangan emosi dalam profesinya. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar meraih kematangan emosi dalam profesi, saya ajak memulainya dengan memahami dan menerapkan 5 sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™),berikut ini: 
 
1.      Semua buah pada awalnya mentah. Tidak ada kan, buah yang langsung matang? Begitu juga dengan karir dan profesi kita. Tidak ada yang langsung matang begitu memulainya pertama kali. Memang sudah menjadi fitrahnya begitu. Semua orang yang sekarang kita lihat telah berhasil menjadi pribadi-pribadi mumpuni sekalipun, memulai karir mereka dari awal yang sama. Yaitu awal yang penuh debaran dan ketidaktahuan, serta lemahnya keterampilan. Proses tempaan sepanjang waktulah yang kemudian membawa mereka kepada tingkatan keterampilan yang tinggi. Jadi, kalau melihat seseorang yang sedemikian suksesnya dalam karir dan profesinya; tidak usah berkecil hati. Kita pun bisa mencapai tingkatan itu jika terus gigih meningkatkan diri. Bersabarlah dengan posisi dan situasi yang kita hadapi saat ini. Kegigihan akan mengantarkan kita kepada pencapaian yang tidak kalah bermaknanya.
 
2.      Tantangan terberat membuat kita kuat. Kadang ada momen tertentu dalam karir yang membuat kita tertekan, depresi bahkan dipermalukan. Lalu ingin rasanya kita berhenti saja. Juri tamu Master Chef itu pernah menangis di musim kompetisi sebelumnya ketika beliau menjadi peserta. Ketika itu beliau ditantang untuk membuat kue lapis. Sederhana, tapi sulit. Hingga membuatnya frustrasi. Sekarang, beliau memberikan tantangan yang sama kepada para peserta juniornya. Namun kali ini, beliau menyampaikan tantangan itu dengan percaya diri yang tinggi. Perhatikanlah, betapa orang-orang yang telah berhasil menaklukan tantangan terberat dalam hidupnya bisa tampil jauh lebih baik, lebih terampil, lebih mumpuni disisa kehidupannya nanti. Jadi, jika saat ini kita menghadapai tantangan berat, hadapilah. Maka dia akan membuat kita semakin kuat.
 
3.      Tidak tahu, bukan tidak bisa. Ketika orang lain melakukan hal-hal yang hebat, kita sering terkagum-kagum. Apalagi jika mereka melakukan sebuah kemustahilan. Sama seperti halnya para peserta lomba yang terkagum-kagum pada sang juri yang jago  membuat kue lapis itu. Mereka bingung dari mana harus memulainya. Juri senior itu kemudian memberi tahukan beberapa trik kepada mereka. Eh, ternyata bisa. “Oooh, begini toh…” kata mereka. Ternyata, kita ini bukannya tidak bisa melakukan sesuatu. Hanya saja, kita tidak tahu bagaimana caranya. Begitu kita tahu caranya, satu dua kali mencoba pun kita sudah langsung bisa. Begitu pula halnya dengan orang-orang hebat yang sering membuat kita kagum itu. Mungkin kita hanya perlu mencari tahu bagaimana mereka melakukannya. Lalu belajar mempraktekkannnya, sampai kita bisa. Maka kita pun menjadi orang yang sama bisanya.
 
4.      Tahu, tidak berarti mampu. Diantara orang-orang yang sudah diberitahu itu, masih ada juga yang tetap tidak mampu melakukannya. Di sekitar kita lebih banyak lagi orang yang tahu, tetapi nyatanya mereka tidak mampu. Kenapa bisa begitu ya? Rupanya, mengetahui cara melakukan sesuatu sama sekali tidak menjadi jaminan jika kita akan secara otomatis mampu melakukannya. Ada ongkos yang harus dibayar, yaitu; kesediaan untuk mencoba dan melatih diri hingga terampil. Memang, pengetahuan itu penting. Tapi dalam soal profesi, pengetahuan hanyalah sebuah modal awal. Dia baru bisa menjadi kekuatan kalau sudah dikonversi menjadi keterampilan.  Makanya, janganlah mudah berpuas diri hanya karena kita sudah tahu tentang sesuatu. Kita, perlu menggunakan pengetahuan itu untuk menjadi lebih mampu melakukannya.
 
5.      Kematangan itu seperti kue lapis. Ketika kita pertama kali bekerja dulu, kita pernah merasa menjadi anak bawang. Setahun kemudian ada orang baru yang diterima bekerja, kita merasa diri sudah lebih senior dari orang itu. Namun, kita tetap merasa lebih junior dari orang lain yang sudah lebih dulu berada disitu. Orang yang kita anggap senior pun ternyata masih lebih junior dibandingkan dengan orang-orang yang lebih senior dari mereka. Betapa relatifnya senioritas. Dan betapa nisbinya kematangan emosi dalam profesi seseorang. Persis seperti kue lapis. Pertanyaannya adalah; kematangan emosi profesi kita sudah berada pada tingkatan yang mana? Sekarang mungkin kita tidak berada di lapis terbawah lagi. Tapi mungkin kita belum menempati lapisan yang paling atas. Kita akan bisa meraihnya jika terus malatih diri tanpa henti.
 
Setiap tahapan dalam hidup kita ternyata merupakan sebuah proses pematangan diri. Termasuk jika dalam perjalanan hidup itu kita menghadapi masa-masa sulit yang kurang menyenangkan. Cocok dengan nasihat Rasulullah, bahwa semua peristiwa yang terjadi di muka bumi ini tidak ada yang sia-sia. Semuanya mengandung pelajaran bagi setiap hamba yang bersedia memikirkannya. Merenungkannya hingga menemukan hikmah dalam setiap kejadian. Karena setiap kejadian yang kita alami itu tiada lain adalah anak tangga menuju kepada tingkatan yang lebih tinggi. Hal itu berlaku dalam setiap aspek kehidupan kita. Termasuk didalamnya soal kematangan emosi dan profesi kita. Mengingat hal ini, kita lebih tenteram menjalani setiap lekuk liku kehidupan kita ya. Semoga.

Diambil dari milis
Dadang Kadarusman

5 Ungkapan Cinta ala Bahasa Italia





Vemale.com - Kabarnya, bahasa Italia adalah bahasa yang saat didengar telinga terasa sangat romantis. Tak heran apabila banyak orang memilih negara Italia untuk memadu kasih dan mengucapkan janji sehidup semati.
Namun, Anda tak harus terbang ke Italia untuk menunjukkan cinta Anda pada si dia. Lima kalimat dalam bahasa Italia ini akan membantu Anda tampil romantis di depan pasangan.

Ti adoro (baca: tee ah-Doh-roh)
Yang artinya dalam bahasa Inggris adalah I adore you, atau aku memujamu. Masih mirip dengan ti amo, yang artinya aku cinta kamu, ti adoro ini juga terdengar sama romantisnya saat diucapkan.

Sei la mia vita (baca: say lah mee-ah vee-tah)
Yang artinya, kau adalah hidupku. Kalimat yang terdengar seksi ini tak hanya manis diucapkan namun juga ditulis. Selipkan saja dalam SMS atau chatting Anda, atau tinggalkan dalam secarik kartu untuknya.

Voglio baciarti (baca: vol-yo batch-ar-tee)
Yang artinya aku ingin sekali menciummu. Kalau yang satu ini tampaknya tak perlu dijelaskan lagi kan. Karena setiap kecupan artinya jauh lebih dalam dari sekedar 'I love you'.

Stammi piu vicino (baca: Sta-me pyoo vee-chee-noh)
Yang artinya, jangan pergi, tetap di sini dekatku. Rasanya memang selalu saja ingin dekat si dia dan tak ingin berjauhan setiap bertemu. Melihatnya tertawa, berbicara, berjalan, membenarkan rambutnya atau mengamati mimik wajahnya yang lucu. Ahh... rasanya tak pernah ingin jauh saja.

Hai un sorriso stupendo (eye oon so-ree-so stoo-pen-doe)
Yang artinya, senyummu sungguh indah sekali. Dan benar kan, rasanya setiap melihat senyumnya ada kebahagiaan dan kedamaian di sana. Tak ada yang lebih indah dari melihat senyumnya. Rasanya semua lelah, kekecewaan luntur terhapus oleh senyum orang yang dicintai.

Diambil dari

Kamis, 05 Juli 2012

6 Cara Mengenali Sifat Asli Pria





Kami mendapat curhat dari seorang sahabat yang baru satu bulan menikah. Sahabat kami ini mengatakan bahwa dia baru mengetahui sifat asli suaminya justru setelah menikah. Seperti yang Anda duga, dia agak kecewa karena baru mengetahui hal ini. Mau meneruskan pernikahan rasanya tak nyaman, mau memutuskan tali pernikahan rasanya sayang setelah sejauh ini.
Masalah ini seharusnya tak perlu terjadi jika kita mengetahui sifat asli pacar atau calon suami jauh hari sebelum hari pernikahan. Bukan hal yang mudah mengenali sifat asli pria. Jika Anda belum menikah, kisah ini bisa menjadi pelajaran agar tidak mengalami hal yang sama. Belum terlambat untuk mempelajari bagaimana mengetahui sifat asli pria, inilah caranya..
1. Beri Waktu Lebih
Pada saat seorang pria jatuh cinta, maka karakter aslinya paling sulit untuk dikenali. Hal ini terjadi karena sang pria akan berbuat baik semaksimal mungkin untuk mendapatkan hati dan perhatian Anda. Demikian halnya dengan Anda, saat sedang dimabuk cinta, sulit berpikir jernih, yang tampak hanyalah sifat si dia yang sempurna. Jadi beri waktu hingga logika Anda lebih bekerja dibandingkan hati. Beri waktu agar Anda bisa melihat sosoknya yang sebenarnya dengan logika.
Menikah pada waktu dimabuk cinta, cukup berisiko karena Anda dipastikan belum tahu sifat aslinya, kecuali kalau Anda berdua punya iman yang kuat. Nikmati masa-masa jatuh cinta, tetapi lebih baik tidak buru-buru menikah supaya Anda memiliki waktu untuk mengenalinya. Fakta yang tidak perlu ditiru: Anang dan Ashanty jelas buru-buru!
2. Nikmati Waktu Bersama Lebih Lama
Ya, yang selama mungkin. Waktu pacaran sejam-dua jam dalam seminggu tidak cukup untuk mengenali seseorang. Pada waktu keluarga Anda berlibur, ada tak ada salahnya mengajak kekasih Anda. Dari waktu bertemu yang lama, bisa diketahui bagaimana keseharian seseorang. Walaupun tidak bisa diketahui 100%, tetapi jika Anda benar-benar memperhatikan, Anda bisa tahu banyak tentang dia. Apakah dia suka bangun pagi? Apakah dia tidak bisa lepas dari HP? Apakah dia rajin atau suka santai? Apakah dia penyabar atau gegabah? Dan banyak hal lain. Pertimbangkan apakah Anda bisa menerima semua sifatnya mulai dari yang baik hingga yang buruk.
3. Percayai 100%
Mempercayai 100% adalah tidak curiga, tidak berpikiran negatif, serta selalu percaya apa yang dia katakan dan dia lakukan. Katakan padanya bahwa Anda mempercayainya 100%. Lihat bagaimana sikapnya atas kepercayaan yang Anda berikan. Apakah dia menyi-nyiakan kepercayaan itu, atau apakah dia sangat menjaganya. Hasilnya bisa dilihat setelah beberapa waktu. Kalau dia tidak bisa dipercaya, Anda harus siap untuk melepaskannya.
Simak kisah sahabat kami yang lain. Sahabat kami bernama Chacha telah menjalin hubungan dengan Benny, seorang karyawan di perusahaan asuransi. Setiap beberapa bulan dia selalu pergi ke luar negeri sebagai bonus dari prestasinya. Chacha selalu percaya Benny meski tidak pernah ikut bepergian. Sampai suatu ketika Chacha melihat sebuah fakta menyakitkan di Facebook, Benny berfoto mesra layaknya pasangan dengan Shinta yang merupakan sahabat baik Chacha di luar negeri. Apakah Benny bisa dipercaya? Dia menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan Chacha.
4. Tidak Percaya 100%
Lho? Ini kan bertolak belakang dengan poin ke-3? Ya! Pria tidak bisa dipercaya 100% selamanya. SESEKALI Anda harus tidak percaya. Tips cerdik: mungkin dia sering pamit pergi main dengan si A dan temannya. Satu hari, Anda harus minta ikut menemaninya mendadak. Lihat bagaimana sikapnya dan perhatikan apakah dia gusar, atau marah. Perhatikan apa benar yang dikatakannya. Kalau dia menolak, tidak ada salahnya tanya mengapa. Bilang padanya bahwa Anda mau ikut karena ingin tahu apakah si dia bisa dipercaya 100%. Tentu Anda tidak bisa setiap saat melakukan tips cerdik ini, karena hal itu berisiko merusak reputasi Anda di matanya, dan sikap Anda bisa dianggap menjengkelkan.
5. Kurangi Komunikasi Beberapa Waktu
Atau bahkan tidak komunikasi sama sekali. Berapa lama? Mungkin 3-4 hari atau seminggu. Tanpa komunikasi adalah satu cara mengenali seorang pria. Ada pria yang menganggap ini suatu berkah, bisa berhubungan dengan yang lain. Ada pria yang menggunakan waktunya untuk lebih giat bekerja. Ada yang kelimpungan, semua serba salah, tidak tahu apa yang harus diperbuat tanpa Anda. Pertimbangkan sikap yang mana yang pas buat Anda.
6. Selalu Doakan
Sepertinya ini tindakan satu arah, Anda mendoakan pasangan. Apa hubungannya dengan mengenali pasangan Anda? Doa membuka semua rahasia. Jika dia memang jodoh untuk Anda, Anda akan semakin melihat kecocokan Anda dengan pasangan. Kalau tidak jodoh, Anda akan tahu semua sikapnya yang tidak bisa Anda terima.
Oke! Selamat mencoba!

-Diambil dari Vemale.com - Oleh: Sandya Cato-