Ada tiga tingkat cinta...
Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat
sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena
menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya
itu biasanya berujud materi. Seorang wanita biasanya mudah tergoda
dengan materi. Isteri yang mencintai suaminya karena ingin hartanya,
berarti dia masuk dalam golongan ini. Isteri yang memijit punggung
suaminya hanya ingin jatah nafkahnya ditambah. Isteri yang menyuguhkan
teh hangat disertai seulas senyuman hanya karena ingin merayu minta
dibelikan anting-anting. Atau isteri yang rajin bersih-bersih rumah
dengan niat suami membelikan perabot baru. Semuanya masuk dalam golongan
cinta tingkat ini. Cinta seperti ini adalah tingkatan cinta yang paling
rendah. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka kadar cinta pecinta
golongan ini sontak turun tajam. Bahkan kemudian hatinya terisi oleh
bibit-bibit kejengkelan, kebencian dan kemarahan. Sehingga bila
akumulasi harapan-harapannya yang tak terpenuhi itu sudah sedemikian
besar, seringkali berujung pada perselisihan, bahkan perpisahan.
Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho
kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama.
Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang
memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela
dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih
memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll.
Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal
tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan
memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Bahkan tak jarang ada yang rela melakukan sesuatu yang membahayakan
nyawanya sendiri. Dalam melakukan semuanya itu, dia tidak mengharapkan
imbalan dari kekasih atas apa yang dilakukannya itu. Yang ada dihatinya
hanyalah niat tulus agar kekasihnya senang dan bahagia, itu saja. Dan
inilah yang disebut cinta tulus. Dan ketika kekasih tersenyum senang,
diapun turut merasakan kesenangan itu. Manakala kekasih bahagaia,
hatinyapun turut merasa bahagia.
Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho
Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta
tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya
orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang
dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya
apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika
demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan
kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek
dan bersifat semu. Misalnya saja waktu sholat maghrib hampir habis dan
dia membiarkan kekasihnya asyik menonton TV karena tidak mau mengganggu
kesenangannya. Atau dia terus menerus memanjakannya dengan selalu
membelikan barang-barang mewah secara mubazir dan berfoya-foya
menghamburkan uang untuk menyenangkan kekasihnya (yang tidak punya nilai
ibadah). Itu semua bertentangan dengan aturan Allah. Dan orang yang
tindakannya bertentangan dengan aturanNya tidak akan menemukan
ketentraman hidup dan kebahagiaan sejati. Sebab, yang meniupkan
kebahagiaan dan ketenangan hidup kedalam hati manusia hanyalah Allah.
Dan kebahagiaan sejati di dunia ini adalah ketika amal perbuatan
seseorang itu sejalan dengan PerintahNya (sejalan dengan nurani). Yaitu
ketika amal perbuatannya itu memiliki nilai ibadah.
Itulah kenapa cinta tulus saja tidak menjamin kebahagiaan.
Yang menjamin kebahagiaan adalah cinta jenis ketiga, yakni cinta tulus
mengharap Ridho Allah sekaligus kekasih. Jadi apa yang dilakukan
haruslah sesuai dengan jalur pencarian ridhoNya terlebih dulu, baru
ridho kekasihnya.
Tanpa air…
Tiada kehidupan bagi tetumbuhan
Tanpa cinta sejati…
Tiada kebahagiaan bagi insan
Jalaran cinta adalah gerbang
Menuju kota kebahagiaan
Wahai pecinta
Cairkanlah hatimu…
Lalu siramlah hati kekasih
Agar selalu segar dan bersih
Sebab yang demikian itulah cinta
Tiada kehidupan bagi tetumbuhan
Tanpa cinta sejati…
Tiada kebahagiaan bagi insan
Jalaran cinta adalah gerbang
Menuju kota kebahagiaan
Wahai pecinta
Cairkanlah hatimu…
Lalu siramlah hati kekasih
Agar selalu segar dan bersih
Sebab yang demikian itulah cinta
Diambil dari www.cintaromantis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar