Sabtu, 29 Oktober 2011

Tangga Kepemimpinan



Sungguh, pada diri Rasulullah kamu dapatkan suri tauladan yang indah bagi orang yang mengharap (rahmat Allah) hari terakhir, serta banyak mengingat Allah.

- Q.S. 33 Surat Al Ahzab (Kaum Sekutu) ayat 21 -

Di sekitar kita, banyak sekali contoh-contoh pemimpin dengan tipikal, gaya dan prinsipnya masing-masing. Ada pemimpin yang sangat menonjol prestasi kerja dan integritasnya, tetapi tidak dicintai oleh lingkungannya. Contoh, ada seorang manajer baru yang bernama Yanto, yang dipercayai untuk memegang suatu possi penting. Tetapi yanto kurang disukai oleh bawahannya, meskipun dia rajin dan pandai, namun dianggap kurang bisa membina hubungan baik dengan orang lain. Dia sangat kaku, kurang ramah, dan tidakpeka. Sebaliknya ada seorang pimpinan suatu perusahaan yang sangat ramah dan peka. Sangat baik hati, serta pandai sekali bergaul, tetapi di agak lamban dan kurang disiplin. Akibatnya para bawahannya tidak memiliki semangat juang, meskipun dia orang yang menyenangkan. Akhirnya kinerja perusahaan menjadi turun. Ada lagi pemimpin yang berprestasi, kinerja menonjol serta pandai bergaul. Tetapi dia sangat sibuk dengan pekerjaan sendiri, sehingga orang lain tidak tahu apa yang sedang dikerjakannya. Dia tidak pernah membimbing bawahannya. Dia pun tidak percaya kepada orang lain. Akibatnya pada saat pekerjaan sudah menumpuk, dia merasa sangat tertekan karena target waktu yang ditetapkan tidak bisa tercapai, kinerjanya langsung ‘anjlok’.

Ibun, adalah seorang pemimpin suatu perusahaan otomotif. Dia sangat senang sekali mengajari dan membimbing orang lain, khususnya bawahannya sendiri. tetapi jarang ada yang mau mengikuti kata-katanya, karena dia sendiri pun jarang mengerjakan pekerjaannya secara sungguh-sungguh. Ibun lebih senang membimbing saja, tanpa memberi contoh. Namun ada juga pemimpin yang dicintai, kerjanya sungguh-sungguh dan suka membimbing, tetapi setelah sekian tahun para pengikutnya mulai menyadari bahwa bimbingan yang diberikan, dirasakan bertentangan dengan suara hati nurani. Akhirnya perusahaan itu jatuh, karena tidak didukung oleh para karyawannya.

Terkadang semangat, kebesaran, kultus individu dan heroisme yang mempesona, bisa membutakan mata hati dari kebenaran. Hitler contohnya. Bahkan sebuah ‘dogma’ sekalipun, dapat menyeret manusia pada jurang kehancuran yang tidak pernah disadari selama ratusan tahun, bahkan sampai mati sekalipun. Tipe kepemimpinan ala Hitler itu adalah contoh sebuah pengaruh dari suatu keyakinan dengan harga mati. Tanpa memberikan kesempatan untuk melihat pada kebenaran yang lain, sehingga seorang pemimpin dzalim seperti dirinya sanggup menjerumuskan manusia dalam kesesatan.

Berdasarkan kondisi-kondisi di atas maka saya mencoba untuk merangkum dan membuat lima tangga kepemimpinan, di mana setiap tangga telah mencakup semua hal di atas secara sistematis, dan setiap tangga harus dulalui dengan benar. Tidak boleh ada satu anak tangga pun yang terlewat, atau diloncati. Diharapkan dengan melalui lima tangga kepemimpinan ini, maka semua permasalahan-permasalahan seperti contoh di atas bisa diantisipasi, sehingga menghasilkan seorang pemimpin yang tidak hanya dicintai, dipercaya, atau diikuti, tetapi juga membimbing sesuai dengan suara hati. Dia akan memiliki suatu pengaruh besaryang sangat kuat dalam jangka panjangf. Tanggap kepemimpinan itu adalah sebagai berikut:

Tangga ke :

1. Pemimpin yang dicintai
2. Pemimpin yang dipercaya
3. Pembimbing
4. Pemimpin yang Berkepribadian
5. Pemimpin yang abadi

Tingkat keberhasilan seseorang sangat ditentukan pada seberapa tinggi tingkat kepemimpinannya. Tingkat kepemimpinan seseorang juga menentukan seberapa besar dan seberapa jauh tingkat pengaruhnya. Begitu banyak pemimpin-pemimpin populer kaliber dunia yang dilahirkan di muka bumi ini, tetapi pengaruhnya hanya beberapa waktu saja. Kemudian pengaruhnya hilang ditelan jaman. Sebut saj Winston Churchill, Leonid Breznev, Jenderal Mc Arthur, Ronald Reagen, Kaisar Hirohito, Yosef Broz Tito atau Che guevera. Semua hanya tinggal kenangan saja, pengaruhnya boleh dikatakan hampir hilang, atau bisa dikatakan hanya sedikit yang tersisa. Tetapi pemimpin-pemimpin besar yang diturunkan oleh Tuhan, seperti Daud a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Nabi Muhammad Saw, pengaruhnya terasa begitu kuat, hingga sampai detik ini, tidak lekang ditelan jaman. Bahkan semakin menguat pengaruhnya, meskipun mereka sudah tidak ada lagi di muka bumi ini. Itulah yang disebut pemimpin abadi. Umumnya cara kepemimpinan mereka, sangat sesuai dengan hati nurani, dan bisa diterima akal sehat atau logika. Itulah yang menyebabkan keabadian pengaruh dari para nabi dan rasul. 

Menurut ahli sejarah, Muhammad Husein Haekal bahwa: “Peri kehidupan Muhammad sifatnya manusia semata-mata dan bersifat peri kemanusiaan yang luhur. Dan untuk memperkuat kenabiannya itu tidak perlu ia harus bersandar kepada apa yang dilakukan oleh mereka yang suka kepada yang ajaib-ajaib.”

Itulah tanda bahwa nabi Muhammad SAW merupakan nabi penutup, atau yang terakhir, yang begitu mengandalkan logika dan suara hati, bukan mukjiozat-mukjizat ajaib semata yang tidak bisa diterima oleh akal sehat saat ini. Saya tidak bisa membayangkan betapa sulitnya apabila saya harus menjelskan hal-hal yang ajaib untuk memberikan suatu pemahaman, di masa sekarang ini, dimana semua serba logis dan eksak. 

Hanya pemimpin yang sesuai dengan suara hatilah yang akan saya cari dan saya ikuti.
Mengingat begitu banyak pemimpin yang tidak sempurna, misalnya seperti dicintai tetapi tidak sungguh-sungguh berusaha, atau sebaliknya, sungguh-sungguh berusaha tetapi tidak dicintai oleh pengikutnya. Atau ada juga yang sudah dicintai, sudah dipercaya tetapi dengan mudahnya dilupakan orang.

Oleh karena itu saya akan mengambil contoh kisah Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pemimpin yang telah berhasil mencapai lima tangga kepemimpinannya secara sempurna. 

Michael hart, pada tahun 1978 membuat sebuah analisa dan tulisan, untuk membuat daftar dan urutan rangking nama dari orang-orang yang paling berpengaruh di dunia. Dia mencari dan mengukur seratus orang yang telah pegang peranan dalam mengubah arah sejarah dunia. Dia berpendapat, “Dari seratus orang itu saya susun urutannya menurut bobot arti pentingnya, atau dalam kalimat lain: diukur dari jumlah keseluruhan peran yang dilakukan bagi umat manusia. Kelompok seratus orang istimewa ini saya susun dalam daftar saya,””katanya. Mereka adalah sekelompok kecil orang yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa besar yang tanpa peranan mereka tak akan pernah ada.

Dari hasil analisanya dia menjatuhkan pilihan urutan pertama pada Nabi Muhammad. Dia berkeyakinan, Nabi Muhammadlah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses luar biasa, baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.

Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekah, suatu tempat yang pada waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia. Jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Dan tatkala wafat pada tahun 632 M. dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero jazirah Arab bagian selatan.

Muhammad-lah orang pertama dalam sejarah, yang berkat dorongan kuat keimanan kepada Tuhan, memimpin pasukan Arab yang kecil sehingga sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timur laut Arab berdiri kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di barat laut Arab berdiri Byzantine atau kekaisaran Romawi Timur, dengan konstantinopel sebagai pusatnya. Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab (muslim) tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab (muslim) yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukan mesopotamia, syiria dan Palestina. Pada tahun 642 M. mesir direbut dari genggaman kekaisaran Byzantine dan sementara itu bala tentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qidisiya pada tahun 637 M dan di Nehaved pada tahun 641 M.
Di bawah pimpinan-pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya, Abu Bakar dan Umar ibn Khattab, pada tahun 711 M, pasukan Arab (muslim) telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gilbraltar dan melabrak kerajaan Visigotic di Spanyol. 

Hanya dalam secuil abad, pertempuran orang-orang muslim, yang dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad, telah mendirikan sebuah emperium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih di tepi pantai Samudera atlantik. Sebuah emperium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh muslim, selalu dengan berbondong-bondongnya pemeluk agama Islam. Tambahan lagi, Nabi Muhammad adalah “pencatat” kitab suci Al-Qur’an, kumpulan wahyu Tuhan dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan, tak lama sesudah beliau wafat. Al Qur’an dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya. 

Dia bersandar pada wahyu Tuhan.
Lebih jauh dari itu, menurut Michael Hart, sang penulis buku “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah” ini: “Muhammad bukan semata pemimpin agama, tetapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bang Sarab (muslimin), pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.”
Michael Hart menilai, adanya kombinasi yang tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Nabi Muhammad, sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.

Dan masing-masing orang beroleh derajat, sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Dan tuhanmu tiada lalai akan apa yang mereka lakukan.

- Q.S. 6 Surat Al An’aam (Binatang Ternak) Ayat 132 -

Diambil dari www.nolimitadventure.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar