Banyak orang terlalu serius mengurus kehidupan di dunia, padahal hidup di dunia ini hanya sementara. Ini yang sering dilupakan oleh manusia. Lupa mengingat kehidupan yang hakiki setelah hidup di dunia. Kurang cerdas mengenal dan mengetahui makna kehidupan itu sendiri.
Hidup di dunia diibaratkan kita sedang bercocok tanam di ladang, dan kelak hasil dari cocok tanam tersebut akan kita tunai pada kehidupan setelah mati, yakni kehidupan di akhirat. Hidup di dunia hanya senda gurau, permainan yang tek lebih hanya sebagai terminal kehidupan menuju sebuah hidup yang kekal dan hakiki.
Adanya kehidupan setelah mati merupakan hal yang wajib dipercaya oleh mereka yang memiliki agama. Segala tindakan yang pernah kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Inilah yang menyebabkan kita tak boleh begitu larut dengan kehidupan dunia. Sebab akan ada proses hitung - hitungan yang akan kita jalani di hadapan Tuhan.
Jika kita buruk selama di dunia niscaya Tuhan akan memberikan balasan yang setimpal dengan keburukan kita. Sebaliknya jika kita baik, maka Tuhan akan memberi balasan berupa keindahan syurga yang dinanti - nanti oleh manusia. Inilah makna kehidupan yang sebenarnya.
Inilah gemerlap kehidupan di dunia sering membuat manusia lupa dengan hakikat dan makna kehidupan. Manusia merasa seolah mereka akan hidup selamanya di dunia. Mereka lupa bahwa akan ada kehidupan sejati yang akan dilalui. Segala bentuk ketidakadilan yang dialami manusia selama di dunia akan diadili di akhirat kelak. Di sanalah pengadilan yang tak akan pernah sedikit pun menzalimi para peserta pengadilan tersebut.
Manusia penting mengingat mati, sebab itu akan mendorong dirinya cerdas dalam menghadapi segala kehidupan di dunia. Ia tak akan tertipu dengan kemewahan dunia. Bahwa dikatakan bahwa orang yang paling pintar adalah orang yang selalu rajin mengingat kematian atau di sebut dengan zikrul maut.Sebab kematian adalah sesuatu yang rahasia, hanya Allah yang tau kapan seorang hamba akan IA panggil kembali
Diambil dari AnneAhira.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar