Senin, 09 September 2013

Bertemu Cinta Ditempat Kerja




Orang bilang cinta itu bisa datang kapan saja ya? Mungkin sih. Termasuk dikantor juga. Siapa yang bisa menghalangi kan? Namanya juga cinta. Lagian kan itu hak siapa saja. Saya punya beberapa teman yang bertemu pasangan terkasihnya di kantor. Jadi selain gaji dan insentif, mereka mendapatkan bonus yang tidak ternilai dari pekerjaannya. Seneeeng deh melihat teman-teman yang berbahagia itu. Tuhan sudah mempertemukan pasangannya ditempat yang sama-sama mereka suka. Tapi, tidak semuanya begitu juga sih. Ada juga cerita cinta yang tidak berujung indah. Bahkan, diantaranya menyisakan luka yang mungkin tidak akan pernah sembuh selamanya. Seandainya Anda, atau teman Anda yang sekarang tengah menjalani hubungan cinta dengan teman sekantor, bagaimana?
 
Seperti hubungan yang lainnya. Hubungan cinta juga punya peluang untuk langgeng atau berhenti ditengah jalan. Makanya, penting untuk mempersiapkan diri jika hal-hal yang buruk terjadi. Toh tidak ada yang menjamin jika percintaan kita akan terus berlanjut, bukan? Ketika sedang indah-indahnya, cinta bisa membuat kita bekerja lebih baik. Tapi disaat badai menerpa hubungan itu? Hmmh, orang timur seperti kita bukanlah tipe yang bisa dengan mudah melupakan rasa sakit hati. Memang sih, ada juga yang bisa ‘putus’  baik-baik, dan setelah putus pun hubungannya tetap baik. Tetapi, hanya sedikit sekali yang begitu. Kebanyakan pasangan yang putus cinta, tidak pernah bisa memulihkan hubungan mereka sebagai teman biasa.  
 
Jadi nggak boleh nih romansa di kantor? Boleh. Banyak juga kok pasangan yang dipertemukan Tuhan di tempat kerja dan berhasil membangun bahtera rumahtangga. Mereka menganggapnya sebagai hadiah terindah selama bekerja. Asyik banget kan? Tetapi, kita perlu berhati-hati dengan ekses yang mungkin terjadi supaya tidak berbalik menjadi sakit hati yang menghancurkan karir kita. Dengan menyesal saya mengatakan bahwa ada banyak pasangan yang kandas percintaannya di kantor, kemudian karirnya pun ikut hancur. Ini tidak perlu terjadi jika kita sudah siap menghadapi kemungkinan bahwa hubungan itu mungkin tidak bisa diteruskan. Kalau soal kantor, prioritas pertama kita adalah karir kan? Jadi, kita mesti memastikan bahwa masa depan karir kita tetap akan bagus tanpa tergantung pada masa depan hubungan itu.
 
Jadi gimana dong caranya? Kita bikin sederhana saja ya. Pertama, Jalinlah hubungan yang wajar. Maksud eloh? Perhatikan pasangan Anda. Jika dia sudah beristri atau bersuami, maka dia bukan calon yang tepat buat Anda. Dikantor-kantor, banyak sekali hubungan percintaan seperti ini. Dan endingnya, hampir pasti selalu bermasalah. Sekalipun penganut poligami? Ya. Sekalipun Anda penganut poligami. Kenapa? Karena jika benar Anda penganut poligami, maka Anda tidak akan pacaran. Anda akan langsung nikah. Jika Anda dan pasangan Anda pacaran, maka prinsip poligami yang Anda anut itu perlu dipertanyakan. Mungkin, Anda tidak benar-benar paham arti poligami itu sendiri.
 
Jika Anda pihak perempuannya, dan sedang menjalin hubungan dengan penganut poligami seperti yang diatas itu maka ketahuilah bahwa; belum tentu dia benar-benar menginginkan Anda untuk mencintai Anda. Kalau Anda yang maksa, boleh nggak? Boleh saja. Tapi saran saya, Anda berkenalan deh dengan istrinya. Lalu terbukalah dengan rencana pernikahan Anda. Jika istrinya oke dengan Anda, mungkin Anda akan menjadi keluarga besar yang rukun dan bahagia. Jika tidak, sebaiknya Anda pertimbangkan kembali hubungan itu. Toh kalau nanti Anda sudah menikah dengannya, Anda tidak ingin orang itu menjalin hubungan dengan yang lain sambil mencampakkan diri Anda bukan?
 
Bagaimana seandainya yang sudah menikah itu pihak perempuannya? Kalau soal ini sih, saya to the point saja; hentikan deh hubungan itu. Selain tidak menganut prinsip poliandri, kita juga paham kok kalau hubungan antara seorang lelaki dengan perempuan yang sudah menikah itu tidak lebih dari sekedar nafsu belaka. Itu bukan cinta ya ibu-ibu. Meskipun dia bilang cinta mati? Ya. Meskipun dia bilang cinta mati pada Anda. Jika dia tahu Anda sudah bersuami dan dia masih mengejar-ngejar Anda; maka dia sama sekali tidak mencintai Anda. Karena seorang lelaki yang sungguh-sungguh mencintai Anda, tidak akan pernah tega merusak ikatan perkawinan kekasih sejatinya. Cepetan akhiri hubungan Anda deh. Nggak ada cinta tulus seperti itu.
 
Kedua, persiapkanlah rencana tindakan Anda jika sudah menikah. Banyak perusahaan yang memberlakukan aturan jika suami istri tidak boleh bekerja di perusahaan yang sama. Maka jika Anda menjalin hubungan romansa dengan teman sekerja, penting tuch mempersiapkan karir Anda berdua. Supaya tidak ada penyesalan dibelakang hari. Jika perusahaan Anda tidak memperkenankan suami istri bekerja disana, maka salah satu harus mengalah kan? Apalagi jika karir Anda berdua sedang cemerlang-cemerlangnya. Kalau soal mengalah ini sudah selesai, selanjutnya soal karir berikutnya dari orang yang mengalah itu bagaimana? Tindakan selanjutnya apa, dan seterusnya. Semakin baik perencanaan yang Anda buat; semakin minim juga resikonya. Dan semakin besar peluang keberhasilannya.
 
Ketiga, Bersikaplah professional. Gampang untuk diucapkan. Tapi tidak mudah untuk dilakukan. Setidaknya itulah yang sering kita lihat dari pasangan yang menjalin cinta dengan rekan kerja. Ingatlah bahwa cinta itu merupakan urusan pribadi Anda. Jadi, alangkah baiknya jika Anda tetap menjaganya di ruang-ruang privat. Kantor, adalah ruang yang dimiliki oleh semua orang disana. Dan kantor, diperuntukkan bagi penyelesaian pekerjaan. Salah satu alasan mengapa banyak perusahaan yang tidak mengijinkan suami dan istri bekerja dikantor yang sama adalah karena banyak fakta yang menunjukkan bahwa kita tidak selalu bisa memisahkan antara urusan kantor dan urusan rumah tangga. Maka, bisakah Anda bersikap professional selama menjalani hubungan itu? Mesti bisa.
 
Kalau boleh saya pesankan hal terakhir, ijinkan saya mengatakan ini; Jika Anda sudah menemukan pasangan yang tepat ditempat kerja, maka rajin-rajinlah menyapa Tuhan. Lalu bisikkan dengan syahdu; “Tuhan, berikanlah kepadaku tanda jika dia adalah pasangan hidup yang Engkau pilihkan untukku…“ Sering-sering deh merajuk begitu kepada Tuhanmu. Kita kan kepengen hubungan yang langgeng. Lalu dengarkan isyaratNya. Kalau lebih banyak isyarat ‘bukan’-nya, maka beranikanlah diri untuk segera mengakhirinya. Nggak ada gunanya dilanjutkan. Mendingan tetap membuat status diri Anda ‘available’ kan? Supaya cinta yang sesungguhnya tidak terhalang ketika dia datang.
 
Dan, kalau lebih banyak isyarat ‘iya’-nya, maka jangan lama-lama deh pacarannya.. Kalau sudah bekerja, artinya Anda sudah dewasa. Dan sudah punya bekal yang cukup untuk berkeluarga. Nggak usah lagi terlalu banyak pertimbangan. Soal rezeki mah, bisa dicari sama-sama. Soal anak, bisa dibicarakan dan dibuat kesepakatan. Soal restu orang tua? Bisa diperjuangkan. Segera resmikan saja dengan sebuah pernikahan yang indah Supaya kita mendapatkan keluarga yang sakinah. Mawaddah. Warohmah. Insya Allah.

~ Dadang Kadarusman ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar