Orang bilang cinta itu bisa datang kapan saja ya? Mungkin
sih. Termasuk dikantor juga. Siapa yang bisa menghalangi kan? Namanya juga cinta.
Lagian kan itu hak siapa saja. Saya punya beberapa teman yang bertemu pasangan
terkasihnya di kantor. Jadi selain gaji dan insentif, mereka mendapatkan bonus
yang tidak ternilai dari pekerjaannya. Seneeeng deh melihat teman-teman yang
berbahagia itu. Tuhan sudah mempertemukan pasangannya ditempat yang sama-sama
mereka suka. Tapi, tidak semuanya begitu juga sih. Ada juga cerita cinta yang
tidak berujung indah. Bahkan, diantaranya menyisakan luka yang mungkin tidak
akan pernah sembuh selamanya. Seandainya Anda, atau teman Anda yang sekarang
tengah menjalani hubungan cinta dengan teman sekantor, bagaimana?
Seperti hubungan yang lainnya. Hubungan cinta juga punya
peluang untuk langgeng atau berhenti ditengah jalan. Makanya, penting untuk
mempersiapkan diri jika hal-hal yang buruk terjadi. Toh tidak ada yang menjamin
jika percintaan kita akan terus berlanjut, bukan? Ketika sedang indah-indahnya,
cinta bisa membuat kita bekerja lebih baik. Tapi disaat badai menerpa hubungan
itu? Hmmh, orang timur seperti kita bukanlah tipe yang bisa dengan mudah
melupakan rasa sakit hati. Memang sih, ada juga yang bisa ‘putus’ baik-baik, dan setelah putus pun hubungannya
tetap baik. Tetapi, hanya sedikit sekali yang begitu. Kebanyakan pasangan yang
putus cinta, tidak pernah bisa memulihkan hubungan mereka sebagai teman biasa.
Jadi nggak boleh nih romansa di kantor? Boleh. Banyak juga
kok pasangan yang dipertemukan Tuhan di tempat kerja dan berhasil membangun
bahtera rumahtangga. Mereka menganggapnya sebagai hadiah terindah selama
bekerja. Asyik banget kan? Tetapi, kita perlu berhati-hati dengan ekses yang
mungkin terjadi supaya tidak berbalik menjadi sakit hati yang menghancurkan
karir kita. Dengan menyesal saya mengatakan bahwa ada banyak pasangan yang
kandas percintaannya di kantor, kemudian karirnya pun ikut hancur. Ini tidak perlu
terjadi jika kita sudah siap menghadapi kemungkinan bahwa hubungan itu mungkin
tidak bisa diteruskan. Kalau soal kantor, prioritas pertama kita adalah karir kan?
Jadi, kita mesti memastikan bahwa masa depan karir kita tetap akan bagus tanpa
tergantung pada masa depan hubungan itu.
Jadi gimana dong caranya? Kita bikin sederhana saja ya. Pertama, Jalinlah hubungan yang wajar. Maksud eloh? Perhatikan pasangan
Anda. Jika dia sudah beristri atau bersuami, maka dia bukan calon yang tepat
buat Anda. Dikantor-kantor, banyak sekali hubungan percintaan seperti ini. Dan
endingnya, hampir pasti selalu bermasalah. Sekalipun penganut poligami? Ya.
Sekalipun Anda penganut poligami. Kenapa? Karena jika benar Anda penganut poligami,
maka Anda tidak akan pacaran. Anda akan langsung nikah. Jika Anda dan pasangan
Anda pacaran, maka prinsip poligami yang Anda anut itu perlu dipertanyakan.
Mungkin, Anda tidak benar-benar paham arti poligami itu sendiri.
Jika Anda pihak perempuannya, dan sedang menjalin hubungan
dengan penganut poligami seperti yang diatas itu maka ketahuilah bahwa; belum
tentu dia benar-benar menginginkan Anda untuk mencintai Anda. Kalau Anda yang maksa,
boleh nggak? Boleh saja. Tapi saran saya, Anda berkenalan deh dengan istrinya. Lalu
terbukalah dengan rencana pernikahan Anda. Jika istrinya oke dengan Anda, mungkin
Anda akan menjadi keluarga besar yang rukun dan bahagia. Jika tidak, sebaiknya
Anda pertimbangkan kembali hubungan itu. Toh kalau nanti Anda sudah menikah
dengannya, Anda tidak ingin orang itu menjalin hubungan dengan yang lain sambil
mencampakkan diri Anda bukan?
Bagaimana seandainya yang sudah menikah itu pihak
perempuannya? Kalau soal ini sih, saya to the point saja; hentikan deh hubungan
itu. Selain tidak menganut prinsip poliandri, kita juga paham kok kalau
hubungan antara seorang lelaki dengan perempuan yang sudah menikah itu tidak
lebih dari sekedar nafsu belaka. Itu bukan cinta ya ibu-ibu. Meskipun dia bilang
cinta mati? Ya. Meskipun dia bilang cinta mati pada Anda. Jika dia tahu Anda
sudah bersuami dan dia masih mengejar-ngejar Anda; maka dia sama sekali tidak
mencintai Anda. Karena seorang lelaki yang sungguh-sungguh mencintai Anda,
tidak akan pernah tega merusak ikatan perkawinan kekasih sejatinya. Cepetan
akhiri hubungan Anda deh. Nggak ada cinta tulus seperti itu.
Kedua, persiapkanlah rencana tindakan Anda jika
sudah menikah. Banyak perusahaan yang memberlakukan aturan jika suami istri
tidak boleh bekerja di perusahaan yang sama. Maka jika Anda menjalin hubungan romansa
dengan teman sekerja, penting tuch mempersiapkan karir Anda berdua. Supaya
tidak ada penyesalan dibelakang hari. Jika perusahaan Anda tidak memperkenankan
suami istri bekerja disana, maka salah satu harus mengalah kan? Apalagi jika
karir Anda berdua sedang cemerlang-cemerlangnya. Kalau soal mengalah ini sudah
selesai, selanjutnya soal karir berikutnya dari orang yang mengalah itu
bagaimana? Tindakan selanjutnya apa, dan seterusnya. Semakin baik perencanaan
yang Anda buat; semakin minim juga resikonya. Dan semakin besar peluang
keberhasilannya.
Ketiga, Bersikaplah professional. Gampang untuk
diucapkan. Tapi tidak mudah untuk dilakukan. Setidaknya itulah yang sering kita
lihat dari pasangan yang menjalin cinta dengan rekan kerja. Ingatlah bahwa
cinta itu merupakan urusan pribadi Anda. Jadi, alangkah baiknya jika Anda tetap
menjaganya di ruang-ruang privat. Kantor, adalah ruang yang dimiliki oleh semua
orang disana. Dan kantor, diperuntukkan bagi penyelesaian pekerjaan. Salah satu
alasan mengapa banyak perusahaan yang tidak mengijinkan suami dan istri bekerja
dikantor yang sama adalah karena banyak fakta yang menunjukkan bahwa kita tidak
selalu bisa memisahkan antara urusan kantor dan urusan rumah tangga. Maka,
bisakah Anda bersikap professional selama menjalani hubungan itu? Mesti bisa.
Kalau boleh saya pesankan hal terakhir, ijinkan saya
mengatakan ini; Jika Anda sudah menemukan pasangan yang tepat ditempat kerja,
maka rajin-rajinlah menyapa Tuhan. Lalu bisikkan dengan syahdu; “Tuhan,
berikanlah kepadaku tanda jika dia adalah pasangan hidup yang Engkau pilihkan
untukku…“ Sering-sering deh merajuk begitu kepada Tuhanmu. Kita kan
kepengen hubungan yang langgeng. Lalu dengarkan isyaratNya. Kalau lebih banyak
isyarat ‘bukan’-nya, maka beranikanlah diri untuk segera mengakhirinya. Nggak
ada gunanya dilanjutkan. Mendingan tetap membuat status diri Anda ‘available’
kan? Supaya cinta yang sesungguhnya tidak terhalang ketika dia datang.
~ Dadang Kadarusman ~